Kanker
payudara selalu identik dengan benjolan yang tumbuh di sekitar organ sensitif
ini. Namun tidak semua kanker payudara berupa benjolan, karena tanpa benjolan
sama sekali pun kanker bisa mengganas."Ada kanker payudara
yang tidak ada benjolan sama sekali. Kanker payudara ada 20 jenisnya, mayoritas
memang dengan benjolan.
Tapi ada yang namanya inflammatory breast cancer," jelas Dr. Alfiah Amiruddin, MD, MS, konsultan ahli bedah payudara dari RS Mitra Kemayoran, dalam acara Corporate Gathering & Ceramah Kesehatan: 'Trend Terkini Bedah Payudara' di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa (15/1/2013).
Tidak seperti jenis
kanker payudara lainnya, Dr Alfiah menjelaskan bahwa kanker jenis ini tidak
menunjukkan adanya benjolan sama sekali. Gejala yang ditunjukkan biasanya
peradangan (inflammation) seperti bekas gigitan serangga.
"Nggak ada
benjolan sama sekali tapi justru yang paling ganas," tambah dokter
kelahiran Maros, Sulawesi Selatan, 9 Februari 1968 silam ini.
Pada kanker jenis
ini, sel-sel kanker tidak membentuk benjolan di payudara, sebaliknya sel kanker
justru memblokir pembuluh getah bening yang biasanya menjaga cairan getah
bening yang bergerak pada payudara, seperti dilansir webmd.
Ketika aliran
normal cairan getah bening diblokir, dapat membuat payudara terlihat merah dan
bengkak dan terasa hangat, seolah-olah itu terinfeksi dan meradang.
Pembengkakan juga dapat menyebabkan banyak lesung kecil di kulit.
Karena tanpa ada
gejala berupa benjolan, kanker jenis ini seringkali terlambat terdiagnosa dan
biasanya sudah menyebar ke bagian organ lainnya.
"Untuk itu,
penting dilakukannya screening bagi wanita berusia di atas usia 40 tahun,
apalagi kalau memiliki riwayat keluarga, ibu, tante atau nenek yang menderita
kanker payudara, itu naik satu step," tutur Dr Alfiah.
Menurut Dr Alfiah,
bagi wanita di atas 40 tahun sebaiknya melakukan screening atau mamografi
setiap tahun. Dengan demikian, akan diketahui bila terdapat pengapuran di
payudara, yang sudah bisa menandakan adanya kanker.
"Jangan tunggu
sampai ada benjolan," tegas dokter lulusan FK Universitas Hasanuddin,
Makassar ini.
detikHealth