Rabu, 16 Januari 2013

Konsumsi antibiotik berlebih picu diare

Antibiotik termasuk obat keras yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Peneliti menemukan konsumsi antibiotik secara berlebihan bisa memicu terjadinya penyakit diare.Para ahli medis telah lama memperingatkan tentang penggunaan antibiotik berlebihan bisa meningkatkan prevalensi infeksi karena menghilangkan bakteri baik di tubuh, sehingga memungkinkan bagi kuman jahat berkembang biak.




Kini sebuah studi terbaru menunjukkan banyak pasien yang diresepkan antibiotik mengalami infeksi yang menyebabkan diare. Hal ini biasanya mempengaruhi orang-orang yang telah lama mengonsumsi antibiotik atau lama dirawat di rumah sakit.


Salah satu infeksi yang paling umum dijumpai dari perawatan kesehatan adalah infeksi Clostridium difficile atau dikenal dengan C. difficile. Pasien sering menderita berulang kali, terutama jika ia mengonsumsi antibiotik lagi.


Peneliti di Minneapolis Veterans Affairs Medical Center mendapati ada 57 persen pasien yang menerima antibiotik dalam waktu 1 bulan pengobatan. Dari jumlah ini, sekitar 77 persen pasien mendapat setidaknya 1 dosis antibiotik yang tidak diperlukan dan 26 persen pasien diberikan antibiotik yang sebetulnya tidak perlu.


Sebenarnya antibiotik bisa diresepkan untuk mencegah infeksi akibat operasi dan mengobati infeksi saluran kecing serta pneumonia. Tapi penggunaannya harus hati-hati agar tidak menimbulkan dampak buruk.


"Temuan ini sebagai pengingat bagi dokter dan pasien untuk menggunakan antibiotik hanya bila benar-benar diperlukan, terutama pada pasien yang memiliki riwayat C.difficile," ujar ketua peneliti Dr Megan Shaughnessy, seperti dikutip dari HealthDay, Rabu (16/1/2013).


Dr Shaughnessy menuturkan pasien dengan riwayat C.difficile berada pada risiko tinggi untuk kambuh, terutama dengan adanya penggunaan antibiotik tambahan. Untuk itu dokter harus hati-hati dalam memberikan terapi antimikroba.

Sumber dari Detik.com