Rabu, 06 Juni 2012

Tips Menghindari Penyakit Jantung


Pembunuh yang paling sadis saat ini adalah penyakit jantung. Di dunia penyakit ini mengakibatkan puluhan juta orang meninggal setiap tahunnya, bahkan sudah ada jutaan orang pengidap baru yang sudah divonis. Namun, banyak dari masyarakat yang tidak mengetahui bahwa sakit jantung dapat dicegah dengan cara yang alami dan pola makan yang baik.
European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) melakukan penelitian yang terkait dengan pola serta asupan nutrisi pada sepuluh Negara yang ada di Eropa. Studi ini juga mempelajari bagaimana caranya untuk menekan risiko terserang penyakit jantung dan pembuluh darah.
Menurut John Philip selaku penulis dari Your Healthy Weight Loss Plan, dari banyak riset yang ada menunjukan bahwa terbentuknya penyakit jantung seseorang dapat dimulai sejak lahir dan dapat terus berkembang sehingga menjadi suatu ancaman yang berbahaya buat jiwa ketika beranjak dewasa. Ada kabar baik yang dapat Anda aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengendalikan serta menghindari risiko penyakit jantung yaitu dengan merubah gaya hidup dan pola diet seseorang.
Hasil dari penelitian EPIC yang telah dipublikasikan pada jurnal Archives of Internal Medicine yang menyebutkan bahwa risiko terserang penyakit jantung dapat ditekan sampai 81% dengan melakukan perubahan pada diet. Proses diet yang benar berfungsi untuk menurunkan inflamasi dan mengendalikan tekanan darah.
Ada 4 faktor penting yang ditekankan oleh para ahli untuk menghindari risiko terkena penyakit jantung:

1. Kurangilah konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat olahan, gula serta padi-padian

Sekarang banyak yang menggunakan menu olahan untuk dijadikan menu pokok sehari-hari. Perlu Anda tahu, bahwa makanan tersebut memiliki kandungan karbohidrat sederhana yang sangat mudah diproses untuk menghasilkan glukosa dan dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan meningkatnya gula darah. Hal inilah yang menimbulkan resistensi insulin dan mengakibatkan lapisan endothelial pembuluh koroner mengalami penebalan. Ada baiknya mengurangi beberapa jenis makanan seperti pasta, nasi, roti, makanan bergula dan jenis makanan yang terbuat dari jagung dan gandum, Anda dapat melakukannya secara bertahap.

2. Batasi konsumsi minyak nabati Omega-6
Penggunaan vegetable oil atau minyak nabati sering digunakan untuk proses pemanggangan, menambah aroma pada makanan, dan membuat makanan menjadi awet, minyak ini juga relatif stabil dalam suhu ruang. Para ahli mengatakan, minyak nabati sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang wajar karena dapat menimbulkan pelepasan dari zat kimia yang dapat berakibat meningkatnya stress oksidatif dan dalam sistem pembuluh darah dapat timbul kerusakan. Ada baiknya ketika memasak untuk menghindari menggunakan minyak nabati dan kurangilah konsumsi makanan yang digoreng.
3. Jangan pernah melupakan asam lemak Omega-3

Hampir untuk jenis makanan yang mempunyai kandungan asam lemak omega-3 jarang dimasukan dalam pola makan modern, yang ternyata selama berabad-abad telah digunakan untuk diet manusia. Para ahli mengatakan, perbandingan yang baik pada menu makanan untuk kandungan asam lemak omega-6 dengan omega-3 adalah 1:1.
Menurut para ahli, di kawasan Eropa banyak yang melakukan asupan makanan dengan perbandingan 20:1. Dapat di lihat hasilnya bahwa kondisi tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan menimbulkan inflamasi sistemik. Disarankan oleh para ahli, untuk memasukan jenis-jenis makanan dari ikan seperti salmon, tuna serta sarden, kacang-kacangan, biji-bijian dan konsumsi suplemen dari minyak ikan yang berfungsi untuk menyeimbangkan perbandingan asupan lemak dalam tubuh.

4. Perlu menghindari stres oksidatif
Aktivitas yang umum kita lakukan setiap hari seperti makan, bergerak dan bernapas bisa menimbulkan radikal bebas yang menyebabkan struktur genetik rusak dan menimbulkan LDL atau kolesterol buruk teroksidasi. Sepenuhnya proses ini dapat kita cegah. Untuk meredamnya, konsumsilah beberapa jenis buah-buahan beri, sayuran segar dan beberapa jenis suplemen tertentu yang berguna untuk menghambat dampak dari radikal bebas untuk kesehatan jantung serta organ-organ lain.